Home > EKONOMI & BISNIS > Perbaikan Jembatan Rembun Pekalongan Rampung Akhir Februari

Perbaikan Jembatan Rembun Pekalongan Rampung Akhir Februari

PEKALONGAN[Kampusnesia] – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau pembangunan Jembatan Rembun yang ambles Pada Kamis (4/2) pekan lalu di batas daerah Kabupaten Pekalongan dan Pemalang yang kini terus dikebut.

Ganjar yang didampingi Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi tiba di lokasi pada Rabu (17/2). Separuh jembatan sudah terpasang besi-besi penyangga, sementara sisanya masih belum tersambung.

“Alhamdulillah ini para pekerja seperti rock and roll semuanya. Cepat sekali. Jadi sepertinya target selesainya bisa maju. Dengan kerja 24 jam nonstop dan sistem pemantauan yang bagus, maka hasilnya sudah terlihat,”  ujar Ganjar.

Kondisi jembatan yang ambles itu, lanjutmya, sudah ditangani dan saat ini progres pekerjaannya mencapai 40%. Beberapa bagian sudah disiapkan dan tinggal diinstal ke jembatan.

“Ini pengalaman yang bisa mempercepat. Pak Menteri PUPR sudah bicara sama saya, dan ini saya tengok mudah-mudahan bisa lebih cepat,” tuturnya.

Terlepas dari itu, menurutnya, ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terkait amblesnya Jembatan Rembun. Sebab setelah diselidiki, amblesnya jembatan Rembun karena overload kendaraan yang ada di atasnya.

“Jadi sebelumnya ada tiga truk overload over dimension (Odol) yang masuk bareng di jembatan. Akhirnya jebol, masih untung selamat. Untuk itu, sepertinya masih ada PR yang harus diselesaikan,” ujarnya.

Dia menuturkan saat ini persoalan jembatan ambles dan jalan rusak tidak hanya dengan Kementerian PUPR. Akan tetapi, Kementerian Perhubungan juga harus dilibatkan agar segera diambil keputusan terkait truk-truk besar yang Odol tersebut.

“Saya sudah mengusulkan sejak lama, tapi belum menjadi keputusan pusat. Saya minta yang mengangkut berat itu pindah, pilihannya hanya lewat laut atau kereta api agar jalan relatif tidak keberatan. Kalau itu dilakukan, maka akan mengamankan jalan dari lubang dan jembatan ambles,” tuturnya.

Dengan hujan yang mengguyur ditambah tonase berat dari kendaraan, membuat jalan dan jembatan semakin rapuh. Akhirnya saat ini, kondisinya banyak yang berlubang dan rusak.

“Jadi memang sepertinya kita harus mengatur kebijakan tentang penggunaan jalan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng-DIY Satriyo mengatakan progres pembangunan jembatan Rembun yang ambles sudah mencapai 40% hingga melebihi target dari yang rencananya saat ini sebesar 30%.

“Dengan capaian ini, maka rencana awal pembangunan selesai di pertengahan Maret, tapi akan kami kebut dan ditargetkan akhir Februari ini selesai,” tuturnya.

Menurutnya, untuk memperlancar pekerjaan, arus kendaraan yang melintas dilakukan mekanime contraflow, yakni di satu sisi jembatan yang masih ada. Sementara pekerjaan dilakukan secara lembur 24 jam dengan petugas yang selalu stanby.

“Kita kebut supaya cepat selesai, ini lembur 24 jam. Kendalanya tidak ada, hanya cuaca saat hujan saja,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Jembatan Rembun yang terletak di perbatasan Pekalongan-Pemalang ambles pada Kamis (4/2) pekan lalu, yang mengakibatkan satu lajur arah Semarang-Jakarta lumpuh total dan menyebabkan kendaraan tersendat. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 42 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *