SEMARANG[Kampusnesia] – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berupaya terus mendorong kinerja jajarannya untuk semakin transparan dan terbuka, dengan dilakukan berbagai aksi, mulai dari rutin menggelar bimbingan mental bagi seluruh ASN Pemot Semarang, pembenahan sistem tata kelola birokrasi, hingga menginisiasi sistem pelaporan masyarakat secara online.
Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang saat ini bekerja seperti dalam sebuah aquarium, dimana semua pihak bisa melihat serta mengawasi.
“Aplikasi pelaporan masyarakat di Kota Semarang yang terintegrasi ke Pemerintah Pusat mendorong adanya pengawasan bersama yang bisa dilakukan siapa saja, sehingga ASN ini bekerjanya seperti dalam sebuah aquarium,” ujar Hendi panggilan akrab Hendrar Prihadi itu dalam kegiatan bertajuk Indonesia Civil Society Forum (ICSF) 2021, Rabu (24/3).
Tak hanya itu, lanjutnya, untuk memperkuat sistem pengawasan, jika Pemkot Semarang juga bekerja sama dengan Organsiasi Masyarakat Sipil (OMS) seperti Pattiro dan Transparency International Indonesia (TII).
“Selain melalui sistem pelaporan Lapor Hendi, Pemkota Semarang juga menandatangi MoU dengan beberapa OMS, seperti Pattiro dan TII, terkait implementasi sistem integrasi lokal pemberatasan korupsi. Dalam hal ini Pattiro bersama TII menjadi pengawas eksternal Pemerintah Kota Semarang,” tuturnya.
Dalam kegiatan International Civil Society Forum 2021 dipertemukan perwakilan dari organisasi masyarakat sipil, pemerintah, dan mitra-mitra lainnya, untuk mendengar dan menyimak wawasan serta perspektif tentang peran masyarakat sipil dalam demokrasi Indonesia.
“Organisasi masyarakat sipil berulang kali membuktikan perannya sebagai pengawas pemerintahan dan perwakilan kepentingan warga. Peran yang sangat penting saat kita menghadapi tantangan signifikan terutama saat pandemi Covid-19,” ujar Ryan Washburn, Direktur USAID.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar menuturkan jika OMS memiliki peran yang besar sebagai garda terdepan agen perubahan.
“Organisasi masyarakat sipil atau OMS adalah masyarakat yang berperan sebagai mata dan telinga, yang sekaligus menjadi penjaga dan pengingat. OMS berperan sebagai garda terdepan dan agen-agen perubahan agar masyarakat berperan aktif,” tutur Lili. (rs)