SEMARANG[Kampusnesia] – Polrestabes Semarang melalui Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) berhasil menangkap dua pelaku pengedar dan pengguna Narkotika jenis ganja di Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Semarang dan Bergas, Kabupaten Semarang.
Dalam penangkapan tersebut, Polisi berhasil menyita barang bukti ganja 1.06 kg terdiri dari pohon, batang, biji dan dan daun kering.
Wakapolrestabes Semarang AKBP IGA DP Perbawa didampingi Kasat Narkoba AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan kali pertama petugas menangkap Erik John Michael K (36) warga Jl Parasamya, Gedang Anak, Ungaran.
Pelaku ditangkap saat hendak bertransaksi di SPBU, Pudakpayung pada Jum’at (13/8/21) sekira pukul 16.40 lalu.
“Dalam penggeledahan ditemukan satu bungkus kertas alumunium yang berisi daun, biji dan batang narkotika jenis ganja. Kemuduan Erik digelandang ke rumahnya dan ditemukan barang bukti yang sama dengan jumlah total 1,02 kg ,” ujar AKBP Iga DP Perbawa, Rabu (18/8).
Mneurutnya, setelah dilakukan penyidikan dan pengembangan unit sidik 2 Satresnarkoba yang dipimpin oleh AKP Vony Farizky melakukan pengembangan ganja tersebut dibeli dari akun twitter “Beruang malas” seharga Rp5 Juta.
Kasat Narkoba Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan menitirkan dari pengakuan Erik didapat keterangan bahwa selama ini dia sering bertrasaksi dengan Moch Taher Agus (31) warga Sruwen, Bergas Kabupaten Semarang. Dengan cepat AKP Vony Farizky langsung menggerebek rumahnya dan dapat ditemuoan barang bukti berupa 3 pohon ganja dan biji ganja dengan berat 58,7 gram.
“Saat digerebek pelaku ini sempat membuanga barang bukti pohon ganja yang ditanam dalam pot dibuang ke sebuah tandon air. Beruntung kita bisa mendapatkan barang bukti tersebut,” tutur Donny.
Dari pengakuan tersangka, lanjutnya, proses penanaman tersebut sudah dilakukan selama beberapa bulan, namun belum pernah panen. Pengakuan tersangka ini masih diragukan keteranganya. Diduga pelaku menanam ganja di tempat lain hal ini dibuktikan dengan banyaknya daun ganja yang ditanam di cup minuman dalam jumlah banyak.
“Masih akan kita kembangkan dugaan tersebut hingga diharapkan dapat menemukan ladangnya,” ujarnya. (rs)