SEMARANG[Kampusnesia] – Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) mengapresiasi kebijakan Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang tidak tidak mendiskriminasikan satuan pendidikan atau sekolah swasta dalam program vaksinasi pelajar.
Wakil Sekretaris DPKS Setyo Budi SPd MM mengatakan kebijakan Walikota dalam vaksinasi pelajar pada awal tahun ajaran 2021/2022 itu merupakan langkah yang tepat, seluruh masyarakat pendidikan merasa terayomi, sekolah berstatus negeri maupun swasta diberlakukan sama.
“Hingga sekarang memang belum semua peserta didik di Kota Semarang telah divaksin, kami berharap Walikota terus berupaya agar seluruh peserta didik di Semarang tervaksin semuanya,” ujar Setyo Bud disela monitoring vaksinasi di SMP Negeri 20 Semarang, Selasa (30/8).
Menurutnya, sejumlah 40 SMP, meliputi 25 SMP Negeri dan 15 SMP Swata di Kota Semarang, Selasa (30/8) secara serentak mengikutsertakan siswanya dalam program vaksinasi di sejumlah titik.
Jumlah peserta vaksinasi, lanjutnya, sebanyak 24.000 pelajar, sesuai dengan jumlah vaksin yang disiapkan Walikota Semarang. Proses vaksinasi berjalan lancar dan tidak sampai menimbulkan kerumunan.
Dia menambahkan dari monitoring yang dilakukan DPKS di sejumlah titik sentral vaksinasi diperoleh informasi masyarakat pendidikan di Kota Semarang sangat mendukung program vaksinasi, meski vaksinasi belum dijadikan syarat untuk realisasi pembelajaran tatap muka (PTM) yang saat ini sudah dimulai.
Masyarakat, tutur Setyo Budi, memandang vaksinasi saat ini menjadi sebuah kebutuhan untuk memperkuat imunitas diri, sehingga memiliki ketahanan untuk mencegah penyebaran Covid 19.
Kepala SMP Muhammadiyah 3 Semarang, Rojudin SPd MSi mengucapkan terima kasih kepada Walikota Semarang yang telah memfasilitasi vaksinasi pelajar, sehingga ratusan pelajar SMP Muhammadiyah 3 dan 2 Semarang seluruhnya tervaksinasi.
Senada Kepala SMPN 20 Samarang Eko Suwanto SPd menuturkan telah divaksinnya peserta didik di satuan pendidikan yang dipimpinnya maka akan semakin meningkatkan semangat peserta didik dan guru untuk segera menjalani PTM.
“Meski PTM belum 100% kami sangat senang karena inilah saat yang dinanti-nanti setelah sekian lama melakukan pembelajaran secara virtual,” tuturnya. (smh)