Oleh: Bambang Agus Suryono
Hasil Sensus Penduduk Pada September 2020 mencatat sebanyak 270,20 juta jiwa (SP 2020) dperkirakan penduduk Indonesia akan mencapai 273.65 juta jiwa pada 2025. Pada tahun yang sama angka harapan hidup diperkirakan mencapai 73,7 tahun, suatu peningkatan yang cukup tinggi dari angka 69,0 tahun pada saat ini.
Jumlah lanjut usia (Lansia) di Indonesia meningkat setiap tahunnya, kondisi tersebut menandakan angka harapan hidup juga semakin tinggi, Kementerian Kesehatan mencatat angka Harapan Hidup meningkat hingga 72 tahun.
Salah satu indikator dari keberhasilan pencapaian pembangunan nasional termasuk di bidang kesehatan kalau jumlah angka harapan hidup meningkat sekitar 72 tahun. Tapi sekali lagi untuk jumlah lansia terjadi peningkatan dari 7% sampai dengan 9%, ini adalah angka yang menunjukkan kita dalam posisi yang cukup baik (menurut Direktur Kesehatan Kerja dan Olah Raga, Kementerian Kesehatan dr Riskiyana Sukhandi Putra M Kes, dalam webinar bersama anlene Jumat, 28/5/2021 )
Banyaknya jumlah lansia di lingkungan masyarakat sering dianggap sebagai kelompok rentan yang tidak produktif baik secara ekonomi maupun sosial. Padahal dalam undang-undang kesejahteraan lanjut usia nomor 13 tahun 1998 mereka dikelompokkan dalam katagori potensial bila lansia tersebut masih produktif secara ekonomi maupun sosial.
Kelompok lansia masuk katagori tidak potensial bila secara ekonomi mereka bergantung pada orang lain, sehingga, tidak semua orang lansia merupakan kelompok rentan yang tidak produktif.
Banyak orang merasa gundah setelah memasuki masa tua, masa tua biasanya ditandai dengan pensiun bagi kalangan pekerja, sedangkan usia pensiunan sangat bervariasi mulai 56 tahun hingga 65 tahun.
Setelah pensiun, ada banyak dari mereka yang merasa tak berguna lagi. Ketuaan membuat mereka rapuh secara fisik maupun mental. Padahal mereka yang sudah tua sekalipun tetap berhak bahagia dan menjalani hidup berkualitas, sama seperti halnya jenjang usia lainnya.
Menjadi tua bukan sesuatu yang harus di takuti karena sebagai manusia, menjadi tua merupakan berkat dari Tuhan YME. Setiap mereka yang diberikan usia panjang tentu harus mensyukurinya dengan hidup dalam naungannya.
Bagaimana caranya menjadi lansia tangguh yang bermartabat di lingkungan masyarakat, marilah kita simak bersama program lansia tangguh yang harus dilaksanakan dalam kesehariannya untuk meningkatkan kualitas hidup para lansia agar lansia selalu bugar dan tetap sehat dan semangat, baik secara fisik,sosial dan mental.
Lansia tangguh bukan merupakan beban bagi keluarga, masyarakat melainkan menjadi suatu potensial bagi keluarga dan masyarakat di sekitarnya.
Adapun lansia dapat melakukan dalam memelihara Kesehatannya sehari-hari dengan melakukan kegiatan sebagai berikut :
Aktifitas Fisik
Ketika lansia merasa stress dan depresi ternyata olah raga yang baik untuk kesehatan dengan melakukan Jalan kaki, berlari santai/lari kecil, selain praktis dan hemat karena dapat dilakukan di manapun dan tidak memerlukan biaya apapun. Olah raga lari santai yang dilakukan secara rutin sangat baik bagi kesehatan tubuh serta mental.
Aktifitas fisik lainnya juga bisa dilalukan dengan berolah raga Yoga karena olah raga tersebut sudah memasyarakat keterkaitannya dengan kesehatan mental.
Gerakan-gerakan Yoga yang terkesan santai, justru dapat membantu mental menjadi tenang dan relaks. Olah raga ini sangat cocok dijadikan sebagai latihan untuk memelihara tubuh sekaligus mental/fisik bagi Lansia.
Lansia dianjurkan tetap aktif dalam kegiatan olah raga yang teratur agar badan tampak sehat dan bugar, menjaga kebersihan diri dan penampilan diri dapat membantu lansia selalu memiliki perasaan positif. Meluangkan waktu untuk santai dan beristirahat, agar bisa tidur dengan baik akan membantu meredakan stress.
Mengkunsumsi Makanan Sehat
Dalam menjaga kesehatan mental bagi lansia saat dilanda stress adalah konsumsi makanan yang mengandung vitamin/ mineral sebab keduanya memicu pelepasan neurotransmitter memainkan peran yang sangat penting untuk otak dalam mengatur kinerja bisa membuat bahagia.
Mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang dengan porsi yang sedikit. Kurangi makan nasi, diganti ubi jalar, singkong, kentang. Banyak makan sayuran hijau dan buah aneka warna, makan daging tanpa lemak ikan maupun ayam tanpa lemak.
Cukup Tidur
Sebaiknya lansia melakukan istirahat yang cukup baik setelah melakukan kegiatan di siang hari maupun istirahat pada malam hari dengan tidur yang cukup sangat bermanfaat untuk proses menetralkan racun sehingga lansia akan dapat buang air besar maupun kecil dengan teratur setiap harinya.
Latihan Pernafasan
Melakukan latihan pernafasan bisa dilakukan setiap hari baik waktu bangun pagi hari, beristirahat siang maupun menjelang malam hari (dengan melakukan menarik nafas dari hidung dikeluarkan dari mulut) kalau bisa di awali dengan doa.
Menghindari Asupan Alkohol
Alkohol sangat berbahaya bagi tubuh. Alkohol dapat memperberat kerja hati sehingga dapat menyebabkan kelainan hati sampai kanker hati
Tidak Merokok
Merokok dapat menyebabkan kelainan paru, seperti radang paru dan kanker paru. Bagi lansia perokok pasif yang menghirup asap rokok juga bisa terkena penyakit bronchitis, asma dan penyakit lainnya. Merokok dapat mempengaruhi orang di sekitar kita terutama pada anak-anak
Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Pemeriksaan kesehatan rutin setiap bulan dan mengikuti anjuran dokter/medis dilakukan bagi lansia yang menderita penyakit kronik.
Perawatan Kesehatan Lansia
Perawatan diri kesehatan lansia sebaiknya dilakukan secara mandiri yang berhubungan dengan aktivitas kehidupan sehari-hari, seperti bangun dari tempat tidur atau berbaring di tempat tidur,mandi, berpakaian, makan dan lainya.
Kondisi menua bagi seorang lansia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan tahap lanjutan dari kehidupan manusia yang bersifat alamiah. Diperlukan upaya perlindungan dan pemenuhan kebutuhan dasar lansia, baik oleh keluarga, masyarakat, maupun lembaga sosial dan pemerintah.
Perhatian dan perlakuan khusus harus didasarkan pada masalah yang dimiliki lansia sehingga akan mengurangi ketergantungan kepada orang lain dan menjadi lansia tangguh. Perlu pemahaman mengenai kondisi lingkungan yang kondusif dan berada di sekitar lingkungan masyarakat yang mayoritas lansia, maka perlu adanya lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman di antaranya;
Lingkungan Beraktifitas
Lansia membutuhkan berbagai fasilitas atau kemudahan dalam beraktifitas. Kemudahan dimaksud memiliki arti ketersediaan setiap waktu dan keterjangkauan karena murah dan mudah di dapat oleh lansia. Kemudahan dalam beraktifitas perlu mempertimbangkan tingkat kemunduran fisik atau gerak fungsional lansia. Tingkat kemunduran fisik berkaitan dengan tingkat ketergantungan yang mudah dilihat ketika seorang Lansia bepergian ke Berbagai tempat umum. Kemudahan pelayanan yang terjangkau yang diperlukan termasuk ketersediaan pelayanan rumah sakit, Klinik dan Puskesmas, juga pelayanan lain di lingkungan / fasilitas umum yang dapat diberikan pada lansia antara lain : berjalan dengan aman dan nyaman transportasi dapat terpenuhi dan dijangkau.
Lingkungan Bersih, Sehat dan Nyaman
Perlu adanya tempat sampah di setiap lingkungan halaman rumah, agar sampah tidak menimbulkan bau yang tidak sedap dan mendatangkan lalat/kacoa, harus tertib atau disiplin membuang ke penampungan atau memanggil tukang sampah dari lingkungan perumahan.
Usahakan lantai rumah bersih karena lantai rumah bagian yang langsung bersentuhan dengan kulit kaki. Jika lantai kotor tentunya kuman yang ada akan menempel pada kulit dan menyebabkan penyakit, dipastikan lantai tidak licin harus kering sehingga tidak menyebabkan resiko jatuh.
Lingkungan Mental Spiritual
Lansia memerlukan lingkungan mental spiritual yang mendukung, lingkungan seperti ini bias memberikan ketenangan, kenyamanan dan ketentraman.
Untuk memperoleh ketenangan lahir dan batin yang harus dilakukan lansia tetap aktif dengan kegiatan, berpartisipasi didalam penerapan nilai – nilai keagamaan merupakan suatu syarat keharusan bagi kehidupan sehari-hari lansia.
Untuk memperoleh ketenangan batin selalu melakukan pendekatan diri pada Tuhan YME, maka akan dirasakan pada lansia suatu kekuatan yang menolong dan melindunginya. Kekuatan yang memberikan harapan kepada lansia untuk menjadi lebih baik dan mendapat ketenangan.
Penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan YME adalah kunci utama yang dilakukan melalui rutinitas ibadah, ritual keagamaan.
Demikian guratan kami semoga bermanfaat dalam menjalani hidup memasuki masa tua , Karena Masa Tua Bukanlah Masa Muda Yang Hilang, Tetapi Tahap Baru Dari Peluang dan Kekuatan.
(Bambang Agus Suryono/keliek Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi ( STIKOM ) Semarang)