GROBOGAN[Kampusnesia] – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo resmi meluncurkan Armada bus BRT Trans Jateng Koridor VI Semarang-Godong di Pendopo Kabupaten Grobogan, Kamis (3/9).
Trans Jateng Semarang-Grobogan menjadi rute aglomerasi keenam yang diluncurkan, setelah sebelumnya sejak 2017 lalu 5 bus BRT Trans Jateng lebih dulu beroperasi di antaranya BRT Tran Jateng koridor Semarang-Bawen, Purbalingga-Purworejo, Semarang-Kendal, Borobudur-Kutoarjo dan Solo-Sumberlawang.
Dalam Peluncuran itu, hadir Bupati Grobogan, Bupati Demak dan jajaran Forkompimda lainnya. Armada bus BRT Trans Jateng Koridor VI akan dilayani oleh 14 unit bus dan masing-masing bus melayani 6 perjalanan selama sehari.
“Kita bertahap mendorong agar sistem transportasi berjalan dengan baik. Program ini saya pikirkan sejak awal saya menjabat, gimana caranya membuat angkutan umum yang murah, terjangkau dan baik. Akhirnya dilaksanakanlah peluncuran Trans Jateng ini,” ujar Ganjar.
Prioritas utama Trans Jateng untuk memberi pelayanan pada buruh, pelajar dan veteran. Setelah itu, baru untuk penumpang umum lainnya.
“Kenapa buruh, karena pengeluaran mereka cukup tinggi untuk transportasi. Dengan harga Rp2000, maka ini bisa sangat membantu. Termasuk para pelajar dan veteran agar kita bisa menghormati mereka. Selain itu, ya untuk masyarakat umum, agar mereka terlayani dengan baik dan jalanan tidak penuh,” tuturnya.
Pengembangan koridor Trans Jateng, lanjutnya, akan terus berkembang. Ke depan, akan dibangun koridor-koridor lain dan rute lain yang memang dibutuhkan.
“Kenapa ini baru sampai Godong, ya nanti kita bertahap. Koridornya bisa berkembang sesuai kondisi di lapangan,” ujarnya.
Ganjar berharap daerah menindaklanjuti program ini. Masing-masing daerah yang dilintasi Trans Jateng, menyiapkan angkutan terusan sampai ke desa-desa agar masyarakat semakin terlayani.
“Saya bicara dengan Bupati Grobogan dan Demak. Saya mendorong agar daerah meneruskan sampai ke desa-desanya. Umpama antar daerah dilayani Trans Jateng, sampai di daerah ada angkutan terusan sampai ke desa-desa. Kalau bisa tiketnya terintregrasi, jadi bayarnya hanya sekali dan kalau bisa elektronik. Ini memang belum sesempurna itu, tapi kita mulai dari sekarang,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan Trans Jateng akan membuat Grobogan semakin seksi. Di tengah investasi yang terus datang, jalanan jadi padat oleh distribusi barang dan tenaga kerja.
“Utamanya ruas Semarang-Godong itu hampir tiap hari macet dan menyebabkan angka kecelakaan tinggi. Kami sangat senang dengan adanya rute Trans Jateng ini, karena sangat bermanfaat untuk warga kami,” ujarnya.
Selain itu, tutur Ganjar, keberadaan Trans Jateng diharapkan juga mengangkat ekonomi masyarakat. Moda transportasi itu juga diharapkan bisa mengangkat sejumlah destinasi wisata yang ada.
Plt Kadishub Jateng, Henggar Budi Anggoro menuturkan sejak dioperasionalkan pada 2017 lalu, tercatat sudah ada 11 juta lebih pengguna Trans Jateng. Trans Jateng juga berhasil menggeser 45% pengguna kendaraan pribadi beralih menaiki Trans Jateng.
Dia juga berharap bus Trans Jateng tersebut dapat menjadi percontohan kendaraan transportasi umum yang layak, bersih dan murah. (rs)