Oleh : Ahmad Tsani
Pesta Demokrasi 2024 sudah mulai menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat, siapa yang bakal maju sebagai Calon Presiden (Capres) dan siapa yang hanya akan ikut meramaikan.
Spekulasi nama-nama besar tokoh dunia politik Indonesia pun sudah mulai banyak terdengar akan maju mencalonkan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Puan Maharani, Ridwan Kamil, tetapi ada satu nama yang asing dalam dunia politik Indonesia apalagi dalam pencalonan presiden, yaitu Giring Ganesha Djumaryo atau yang akrab dikenal dengan ‘Giring Nidji’.
Giring dengan lantang dan berani mendeklarasikan dirinya akan maju menjadi calon presiden pada 2024 mendatang. Perkataannya ini bukan hanya rumor belaka tetapi dibuktikan dengan kehadiran Giring berbicara di media terbuka dan juga terpasangnya baliho besar bertuliskan “GIRING UNTUK PRESIDEN 2024” yang disertai foto Giring dan logo PSI selaku partai pengusung
Pernyataan ini cukup mengejutkan mengingat Giring yang pengalaman politiknya masih seumur jagung, banyak orang merasa Giring belum cukup kompeten untuk memimpin negara dan menjadi seorang presiden.
Tak se-cemerlang karir bernyanyi-nya sebagai seorang vokalis, perjalanan karir politik Giring sejauh ini terlihat tidak begitu mulus, gagal menjadi anggota legislatif pada 2019 begitu pula dengan partai pengusungnya yaitu PSI yang tak memenuhi syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen suara pada 2019 lalu karena PSI hanya mampu mendapat 1,89 persen suara.
Tetapi kegagalan tersebut membuat PSI semakin termotivasi untuk menjadi lebih baik, beberapa data survei terbaru pada Mei 2021 menyebutkan bahwa PSI mengalami tren kenaikan elektabilitas yang mencapai 5,3 %. Data ini tentunya membuat Giring dan PSI semakin yakin maju untuk pencalonan presiden pada 2024 mendatang.
Dilansir dari kompas.com faktor pendorong utama Giring memberanikan diri untuk maju menjadi presiden adalah mimpi Giring dan PSI yang ingin mengisi ruang politik 2024 dengan anak muda.
Menurut Giring, tidak ada yang lebih mengerti tentang kebutuhan anak muda melainkan anak muda itu sendiri. Bahkan Giring ingin menggandeng anak muda untuk lebih peduli dan tertarik kepada politik. Keinginan ini bukanlah keinginan tak berdasar, Giring mengutip dari data proyeksi pemilih pemilu 2024 Badan Pusat Statistik (BPS) 2019 bahwa 60% (127,4 juta) dari calon pemilih adalah masyarakat berusia 17-38 tahun.
Mari kita tunggu bagaimana perjalanan politik Giring dan PSI pada 2024 mendatang apakah Giring akan berhasil mewujudukan ‘mimpi besar’ nya atau tidak.
[Ahmad Tsani Mahasiswa Sementer III Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang]