Home > HEADLINE > 550 Atlet PSE KONI Kota Semarang Ikuti Tes Kesehatan

550 Atlet PSE KONI Kota Semarang Ikuti Tes Kesehatan

SEMARANG[Kampusnesia] – Sebanyak 550 atlet Kota Semarang dari 48 cabang olahraga (Cabor), mengikuti tes kesehatan. Mereka adalah atlet Program Semarang Emas (PSE) Koni Kota Semarang 2021.

Ketua Umum KONI Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara, melalui Sekretaris Umum Teguh Setyono mengatakan tes kesehatan bagi para atlet merupakan bentuk perhatian Koni agar para atlet tetap dalam kondisi prima.

“Tes kesehatan bagi atlet-atlet PSE akan berlangsung selama dua hari, Senin dan Selasa (25-26/10) di kompleks GOR Tri Lomba Juang,” ujar Teguh.

Seperti diketahui, saat ini Koni Kota Semarang sedang mempersiapkan atlet-atletnya untuk menghadapi gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2022 mendatang.

Beberapa waktu sebelumnya, Koni Kota Semarang juga ikut berkiprah mengirim atletnya untuk memperkuat tim PON Jateng ke Papua. Dari 94 atlet yang dikirim, Kota Semarang berhasil menyumbang 6 medali emas dari enam cabang olahraga.

Teguh Setyono menuturkan cabang olahraga yang mendulang medali emas yakni taekwondo, paralayang, menembak, angkat besi, panahan dan atletik.

“Taekwondo berhasil menyandingkan 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu. Sedangkan paralayang mempersembahkan 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu dan menembak masing-masing membawa 1 medali emas, perak dan perunggu,” tutur Teguh di sela menunggui tes para atlet, Senin (25/10).

Tentu prestasi ini, lanjutnya, sangat membanggakan. Apalagi mereka yang mendapatkan medali juga tergabung dalam Program Semarang Emas (PSE).

“Dengan demikian, kita punya modal berharga untuk mengarungi Pekan Olahrga Provinsi Jawa Tengah (Porprov Jateng) 2022. Atlet-atlet kita sudah siap, terbukti dengan raihan medali di PON XX ini,” ujarnya.

Tes para atlet dengan pengambilan sempel darah meliputi SGPT, HB, kreatin, SGOP, kolesterol dan gula. Tes kesehatan sendiri untuk mengukur kondisi jantung, paru dan ginjal para atlet.

Para atlet tampak semangat mengikuti tes, meski ada beberapa atlet yang harus minta waktu karena trauma melihat jarum suntik. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 33 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *