SEMARANG[Kampusnesia] – Para dosen dari Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Prodi Pariwisata Universitas Semarang (USM) mengadakan kegiatan pelatihan bersama para Pelaku Wisata Desa Wisata Lerep Ungaran, Kabupaten Semarang.
Kegiatan ini merupakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Semarang. Selain itu, kegiatan memiliki tujuan untuk mendapatkan wawasan tentang layanan pecinta makanan wisatawan (Foodies Tourist).
Dalam pelatihan ini memahami suatu karakteristik wisatawan merupakan bagian yang sangat penting dalam meningkatkan minat kunjungan dan mengidentifikasi daftar minat khusus wisata berbasis kuliner, yang melingkupi jenis makanan lokal, olahan makanan lokal, daya tarik makanan lokal dan nilai sejarah makanan lokal tersebut.
Masyarakat Desa Wisata Lerep masih belum mengetahui atau memahami potensi kunjungan wisatawan penikmat kuliner.
Pelatihan karakteristik Foodies Tourist bertujuan mempelajari kemampuan berpartisipasi menata lingkungan desa yang humanis terhadap kebutuhan terhadap sumber daya pengolahan makanan.
Bahkan masyarakat Desa Wisata Lerep hanya meyelenggarakan kegiatan kuliner secara temporary Bernama “pasar jajanan ndeso”. Masyarakat desa hanya berorientasi pada hasil penjualan makanan dan ketersediaan stok hasil olahan yang sangat terbatas.
Dalam kenyataannya banyak masyarakat desa dan wisatawan yang berkunjung minim interaksi dalam hal pengetahuan dan nilai dari makanan lokal yang dijual. Pada dasarnya hanya memenuhi kebutuhan jual beli di pasar, sehingga diperlukan pengetahuan tentang Foodies Tourist.
Kegiatan pelatihan Foodies Tourist ini dilaksanakan oleh tiga dosen Pariwisata Universitas Semarang, terdiri Desika Nur Jannah, Bram Arvianto, dan Setiawan Wibowo mengenai Peningkatan Pemahaman Kakarakteristik Foodies Tourist Sebagai Segmentasi Pasar Wisata Kuliner Bagi Masyarakat Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang, yang dilaksanakan pada Sabtu 23 Oktober 2021 di Pendopo Embung Sebligo Desa Wisata Lerep.
Dosen Desika Nur Jannah mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk masyarakat Desa Wisata Lerep agar bisa lebih memahami kebutuhan khusus informasi nilai sumber daya makanan dan tata cara pengolahan makanan kepada wisatawan penikmat kuliner (foodies tourist).
Kegiatan ini, lanjutnya, dilaksanakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan cara pendekatan ceramah namun untuk tiap-tiap Pelaku Wisata Desa Wisata Lerep yang hadir untuk mempermudah proses berbagi ilmu.
Dengan menggunakan pelatihan ini para pelaku wisata dapat merasakan secara langsung proses pelatihan Foodies Tourist dari materi yang dimaksudkan. Hal ini dilakukan demi meminimalisir ketidakpahaman dari para pelaku wisata ketika menerima materi pelatihan. (rs)
