Home > HEADLINE > Mengunjungi “Margo Redjo” Pabrik Kopi Tertua di Semarang yang Legendaris

Mengunjungi “Margo Redjo” Pabrik Kopi Tertua di Semarang yang Legendaris

Kampusnesia.com, Semarang Jawa Tengah – Ibu Kota Jawa Tengah memiliki keanekaragaman Pariwisata dan Kebudayaan yang sangat menarik untuk di Kunjungi, yang menyimpan dengan apik nilai historisnya.

Salah satunya sebuah pabrik kopi yang bernama “Margo Redjo”, berdiri sejak tahun 1924 yang sekarang berlokasi di Jl. Dr Cipto Semarang. Pada tahun 1926 pindah ke Jl. Wotgandul Barat No.14, Kranggan, Kec. Semarang Tengah

Lokasi yang tersembunyi, berada di Pecinan Semarang. Ketika tiba di Lokasi, bangunannya peninggalan penjajahan masih kokoh berdiri

Saat ini, yang menjalankan usahanya dari generasi ketiga bernama Widayat Basuki Dharmowiyono (77), dirinya cucu dari Tan Liang Tjay, pendiri pabrik kopi. Sebelumnya, pabrik ini pertama berdiri di Cimahi Jawa Barat, Pada tahun 1915

Ia menceritakan, Pabrik ini ekspor biji kopinya, dari Hindia Belanda pada saat 1929, biji kopinya seberat 470 ton dari seluruh Indonesia 70persen dari Semarang 60 Persen, dulunya pabrik ini pertama dan terbesar di Semarang

” Kebanyakan Ekspor dari Semarang, karena sudah memiliki alat-alat yang lengkap dan besar

Untuk, memasak kopinya memakai. Mesin yang baru sangat efisien lebih hemat bahan
bakar, mengurangi polusi, zaman dahulu mesin kopinya bahan bakar menggunakan gas kota, zaman modern ini dengan gas elpiji. Cara pemasarannya sudah mengikuti perkembangan zaman” kata Widayat Basuki, Selasa (7/3/2023)

Menurutnya, cara memasaknya dengan mesin penyangrai berukuran kecil karena berpengaruh pada rasa kopi yang lebih pekat, disamping itu sering didatangi oleh para. Pelajar dan Mahasiswa guna sarana pembelajaran sebagai wirausaha tempatnya sudah menjadi pembelajaran di kurikulum merdeka

Harga minuman kopinya berkisar Rp 17.000 hingga Rp 20.000

Dalam menjaga cita rasa kopi, berkomitmen tidak membuka cabang, ia tetap melayani pemesanan dari daerah manapun.

Laporan Wartawan Nur Indah Fajri

Editor : Edy Rahmad

* Artikel ini telah dibaca 218 kali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *