SEMARANG[Kampusnesia] – Pendidikan karakter khususnya dalam hal kepedulian terhadap sosial dan lingkungan sosial perlu ditanamkan sejak dini. Terlebih di era teknologi seperti saat ini, anak-anak cenderung lebih sibuk dengan gadgetnya, sehingga rasa empati terhadap lingkungan sekitar semakin menipis.
“Berangkat dari keprihatinan inilah maka, mulai hari ini sekolah kami meluncurkan program PAPB Social Care,” ujar Ramelan, Kepala SMP Islam Terpadu Pengajian Ahad Pagi Bersama (PAPB), di Jl Palebon Semarang, Selasa (24/7).
Menurutnya, dalam program ini, anak-anak mulai kelas VII-IX diberi semacam buku untuk membuat laporan. Buku itu diisi laporan dan foto ketika anak-anak melakukan aktivitas kepedulian sosial di lingkungan masing-masing.
“Misalnya, ikut kerja bakti, bersih-bersih masjid atau menanam pohon penghijauan,” tutur Ramelan.
Konsep PAPB Social Care ini, lanjutnya, berbeda dengan kegiatan kepedulian lain seperti pemberian sumbangan ke panti asuhan atau kegiatan berbagi lainnya. Sebab, untuk kegiatan berbagi sudah ada sendiri.
“Dalam program ini, anak-anak baik individu maupun kelompok diminta untuk terjun langsung melakukan aktivitas peduli lingkungan,” ujarnya.
Meski menjadi program sekolah, namun Ramelan menuturkan dalam penerapannya tidak memaksa. Justru, yang diinginkan anak-anak didiknya memiliki kesadaran bahwa di tengah zaman yang semakin modern, rasa empati terhadap lingkungan perlu terus ditumbuhkan.
“Kondisi itu. dapat mendorong mereka tidak menjadi manusia yang egois, mementingkan diri sendiri dan sibuk dengan gadgetnya. Namun, diharapkan bisa berinteraksi dengan orang lain,” tutur Ramelan. (rs)
