JAKARTA[Kampusnesia] – Insan Pers dipastikan tidak akan berhasil mencerdaskan masyarakat jika abai dalam mengolah data menjadi informasi.
Ketua Dewan Pers Prof Dr Muhammad Nuh mengatakan jika informasi yang disajikan bersumber dari data yang tidak tepat dalam mengolahnya berarti Insan pers melakukan pembodohan terhadap masyarakat.
“Karena itu saya ingatkan betapa pentingnya bagi insan pers bagaimana cara mengolah data agar bisa diolah menjadi informasi,” ujar Prof Nuh saat dalam Konvensi Nasional Media Massa dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2021 di Hall Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara, Senin (8/2)
Menurutnya, tidak abai dalam mengolah data merupakan salah satu poin dari tiga poin pelajaran yang dapat diambil pers atau media ketika menghadapi pandemi Covid-19.
Sedang poin kedua, lanjutnya, adalah memahami datangnya perubahan, karena seluruh aspek di seluruh sisi kehidupan di dunia ini mengalami perubahan dengan adanya pandemi ini, tak terkecuali media pun turut merasakan dampak pandemi Covid-19. Karena itulah mau tidak mau media juga harus berubah.
Dia menambahkan sedang poin pelajaran ketigabadalah tentang kebersamaan dalam membangun optimisme. Media dan insan pers di Indonesia Alhamdulillah terus menggelorakan optimisme dan empati publik itu. Karena kunci jawaban saat menghadapi persoalan besar adalah opimisme dan empati publik.
Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari menuturkan konvensi media massa merupakan salah satu rangkaian kegiatan HPN 2021 yang dibagi dalam dua sesi diskusi dengan tema “Membangun Ekosistem Pers Nasional Yang Berkelanjutan”.
“Sesi pertama menampilkan dua nara sumber terdiri Ketua Dewan Pers Prof Dr Mohammad Nuh dan Gubernur DKI Anies Baswedan,” tuturnya.
Sedangkan sesi kedua menampilkan narasumber Menkominfo Johny G Plate, pengusaha media Hary Tanoesoedibjo, Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo, Media Siber Anthony Wonsono (Media Siber) dan Komisi Persaingan & Konsumen Australia (ACCC) Merrin Hambley. (smh)
