Home > HEADLINE > Kelompok Milenial Berkostum Hantu Kampanyekan Antihoaks

Kelompok Milenial Berkostum Hantu Kampanyekan Antihoaks

SEMARANG[Kampusnesia] – Puluhan anak muda di Kota Semarang mekampanyekan antihoaks dengan berkostum hantu, menyusul keresahan dengan hoaks yang kian merajalela menjelang Pemilu 2019.

Mereka adalah Kelompok Milenial Antihoaks Semarang yang melakukan kampanye antihoaks pada acara Car Free Day (CFD) di kawasan Simpanglima Semarang, Minggu (24/3).

Kampanye itu sebagai bentuk perlawanan terhadap berbagai berita bohong terkait pemilu mendatang. Terdapat tiga orang yang mengenakan kostum hantu seperti hantu pocong, hantu kuntilanak, dan hantu genderuwo yang disebut sebagai setan legendari Kota Semarang.

Dengan kostum dan membawa sejumlah tulisan tentang antihoaks puluhan anak muda itu mendapat ansusias dari masyarakat pun.

Koordinator Kelompok Milenial Antihoaks Semarang Arvin Wijaya mengatakan kegiatan yang melibatkan beberapa komunitas anak muda ini bertujuan mengajak masyarakat agar mewaspadai penyebaran berbagai berita bohong atau hoaks yang marak menjelang Pemilu 2019.

Menurutnya, hoaks bisa memecah belah bangsa dan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Aksi ini membawa pesan pada masyarakat agar berhati-hati ketika menerima suatu informasi, baik melalui media sosial atau media lainnya. Saring dulu info itu sebelum ‘dishare’,” ujarnya.

Pemilihan kostum hantu, lanjutnya, dalam kegiatan bertema antihoaks itu untuk mengibaratkan hoaks seperti hantu yang menakutkan.

“Masyarakat cukup antuasis saat kampanye berlangsung, meskipun dalam kondisi hujan gerimis. Bahkan, tidak sedikit masyarakat yang berebut mengajak berfoto rekan dengan personil yang berkostum hantu legendaris di Kota Semarang,” tuturnya.

Kegiatan kampanye antihoaks ini, dia menambahkan bersifat netral dan hanya ingin menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar tidak terpecah belah serta selalu aman tenteram.

“Kami ingin menyuarakan agar kita sama-sama menjaga bangsa ini, sebagai anak muda kita suarakan kebenaran. Jangan mudah share sesuatu yang tidak jelas karena itu bisa berakibat fatal,” ujarnya.

Sejumlah tulisan yang dibawa di antaranya ‘Saya Indonesia, Saya Antihoaks’, ‘Hoaks adalah perbuatan setan’, “Ojo manut setan” dan sejumlah tulisan lain. Masyarakat baik tua, muda maupun anak-anak tampak meminta foto dengan membawa pesan-pesan itu.

“Ke depan rencananya akan diadakan acara serupa, untuk menyebarkan kebaikan dan meningkatkan persatuan bangsa, karena kita kan sama-sama orang Indonesia, jadi wajib merawat bangsa ini,” tuturnya. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 371 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *