PURWOREJO[Kampusnesia] – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada peluncuran resmi pengoperasian armada bus Trans Jateng koridor I Purwomanggung (Purworejo, Magelang dan Temanggung) mengratiskan tarif untuk penumpang umum.
Total ada 14 armada yang akan beroperasi dari Terminal Kutoarjo Kabupaten Purworejo hingga Terminal Borobudur di Kabupaten Magelang.
Penggratisan tarif tersebut menandai diluncurkannya koridor I Trans Jateng di wilayah Purwomanggung, di Pendopo Kabupaten Purworejo, Selasa (1/9). Koridor ini merupakan keempat Trans Jateng setelah sebelumya Koridor I, II dan III dioperasikan lebih dulu sejak 2017.
“Ini akan kita gratiskan selama sembilan hari sampai 9 September mendatang. Silakan naik bus Trans Jateng sesuai keinganannya beroutar-putar,” ujar Ganjar.
Koridor Purwomanggung ini merupakan wilayah aglomerasi. Untuk tahap pertama ini yang diluncurkan adalah rute Purworejo – Magelang. Selanjutnya direncanakan juga akan diluncurkan rute Magelang – Temanggung.
Menurutnya, untuk rute koridor I Purwomanggung ini akan melintasi 14 halte yang tersebar sepanjang wilayah Kutoarjo di Kabupaten Purworejo sampai Borobudur di Kabupaten Magelang.
Ganjar menuturkan setelah sembilan hari masa bebas biaya, tarif Trans Jateng akan diberlakukan tarif normal.
“Untuk penumpang umum tarifnya Rp4.000. Sementara untuk pelajar, buruh dan veteran tarifnya Rp2.000,” tutur Ganjar.
Meski tarif yang dikenakan kepada penumpang relatif murah, Ganjar menjamin kenyamanan serta keamanannya, terlebih di masa Pandemi ini. Namun protokol kesehatan akan diberlakukan secara ketat bagi seluruh penumpang.
“Ini kita jaga betul integritas operatornya. Kalau ada barang penumpang ketinggalan di bus saya pastikan akan kembali tanpa ada kekurangan apapun. Tidak ada dempet-dempetan, apalagi di masa Pandemi ini. Kebersihan bus sangat kita jaga,” ujarnya.
Bahkan dia tidak segan mencopot petugas yang nakal. Diharapkan partisipasi masyarakat semisal jika ada sopir yang kebut-kebutan, petugas nakal ataupun ada operator yang curang. Hal tersebut sangat ditekankan karena seluruh operasional Trans Jateng itu dari hasil subsidi.
“Saya titip integritasnya, kalau ada barang penumpang ketinggalan kembalikan secara utuh. Kalau yang lain ada yang lebih baik kita harus satu tingkat di atasnya,” ujar Ganjar.
Setelah meluncurkan Trans Jateng Koridor I Purwomanggung tersebut, Ganjar berkesempatan untuk menikmati perjalanan perdana di sekitar alun-alun Kabupaten Pureorejo. Selain Bupati dan Wakil Bupati Purworejo, ada pula buruh, pedagang serta beberapa pelajar yang ikut dalam rombongan Ganjar. Marchsa Aulia Azzahra, siswi SMPN 19 Maron Purworejo, salah satunya.
Menurut dia, sudah semestinya di wilayahnya memiliki angkutan seperti Trans Jateng ini. Yang tidak ada desak-desakan, tarifnya jelas serta bersih dan memberi kenyamanan.
“Ya seneng. Biasanya kan kalau naik angkot itu desak-desakan dan tidak bersih. Ini kan sekolah sudah masuk dan biasanya diantar. Kalau sudah ada Trans Jateng, ya pilih naik ini,” tuturnya. (rs)
