Home > EKONOMI & BISNIS > Wagub Jatim Emil Dardak Sambut Para Finalis DSC XI

Wagub Jatim Emil Dardak Sambut Para Finalis DSC XI

SURABAYA[Kampusnesia] – Program dan ekosistem wirausaha dari Wismilak Foundation, Diplomat Success Challenge (DSC) tak henti-hentinya melakukan eksplorasi untuk mengembangkan ekosistem wirausaha di Indonesia.

Dalam tahun penyelenggaraannya yang ke-11, DSC telah berkolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan, tidak terkecuali dengan pemerintah, di antaranya dalam DSC XI kali ini adalah kolaborasi dengan Pemprom Jatim, yang ditandai dengan pertemuan antara para finalis DSC XI dengan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, Kamis (10/12) lalu, bertempat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Pertemuan tersebut adalah bagian dari rangkaian kegiatan DSC XI, untuk mengenalkan para finalis dengan beragam bidang bisnis, potensi dan kreativitasnya.

Wagub Jatim Emil Dardak menyambut baik inisiatif Wismilak Foundation melalui gelaran DSC sembari juga berkaca pada perkembangan ekosistem Millenial Job Center (MJC) yang sedang dirintis oleh Pemprov Jatim.

“Kami sadar berbisnis itu tidak mudah, maka dari itu Pemprov Jawa Timur berusaha membuat kebijakan berdasarkan ‘business-conscious’ guna mendukung iklim investasi Jawa Timur yang lebih baik serta adanya ekosistem wirausaha yang berkesinambungan dengan kesejahteraan masyarakat sebagai prioritas utama,” ujarnya.

Hasilnya, menurutnya, 2020, Jawa Timur berhasil mendatangkan lebih dari 40% investor. Namun, angka tersebut ternyata belum memadai untuk melahirkan cukup banyak wirausahawan baru di Jawa Timur.

Selain itu, lanjutnya, masa pandemi ternyata juga mempercepat hadirnya era gig economy di mana kini masyarakat bisa bekerja dari mana saja. Untuk itu, inisiatif Millenial Job Center mulai digagas untuk dapat menjembatani para pekerja lepas yang tetap ingin memiliki waktu untuk membangun mimpinya untuk merintis bisnisnya.

“Bagi UMKM, mereka juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan tenaga kerja profesional yang lebih efektif secara biaya,” tuturnya.

Dengan bermunculannya pekerja lepas atau yang disebut sebagai gig workers, tutur Emil, merupakan tantangan yang dapat dimanfaatkan menjadi peluang. Nantinya dalam Millenial Job Center (MJC), para gig workers tidak hanya akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan klien, mereka juga akan mendapatkan pelatihan hingga mentorship yang diharapkan dapat tercipta pula karakteristik seorang wirausahawan yang tangguh dan tangkas.

Wagub Emil Dardak menambahkan saat ini Jawa Timur merupakan ekonomi terbesar kedua di Indonesia. Pereknomian Jawa Timur juga menyumbang 1/6 dari GDP Indonesia, 1/4 manufaktur di tanah air ada di Jawa Timur, dan 1/5 perdagangan dari seluruh Indonesia juga ada di provinsi ini.

Emil pun mengundang dengan tangan terbuka untuk semua challengers DSC, ataupun wirausahawan Indonesia lainnya untuk berkolaborasi lewat platform MJC tersebut.

Sementara itu, Direktur Utama PT Wismilak Initimakmur Tbk Ronald Walla mengatakan rasa syukurnya atas sambutan hangat yang diberikan oleh Pemprov Jatim.

“Keluarga besar Wismilak Foundation dan DSC sangat berbangga dan berbahagia atas sambutan yang hangat ini. Terima kasih atas apresiasi Bapak Emil Dardak selaku Wakil Gubernur Jawa Timur, terlebih lagi Kota Surabaya merupakan ‘rumah’ bagi Wismilak dan DSC itu sendiri, sebab di kota inilah kantor pusat Wismilak berada serta tempat lahirnya program DSC sejak 2010,” ujarnya.

Menurutnya, semangat wirausaha diharapkan tidak akan hanya bergulir dalam penyelenggaraan DSC, namun juga dapat menginspirasi anak muda Indonesia lainnya, khususnya dalam skala Jawa Timur di mana masih terdapat banyak potensi yang harus terus digali bersama.

DSC, lanjutnya, menyadari, dukungan stakeholder, salah satu yang berperan adalah dukungan pemerintah, sangat diperlukan. DSC merupakan sebuah kerja bersama untuk bangsa, untuk itu DSC XI di tahun ini, selain bekerja sama dengan Pemprom Jatim, juga telah menjalin komunikasi dan kerja sama dengan Pemkot Blitar.

Pada 2019 lalu saat penyelenggaraan DSC X, kerja sama yang berdampak positif juga telah dilakukan dengan Pemprov Jateng. Kilas balik ke tahun 2016 lalu, DSC juga sempat bekerja sama dengan Pemkot Bandung, Jawa Barat.

Pada kesempatan yang sama, para challengers yang disambut di Gedung Negara Grahadi juga sempat mengenalkan diri dan bisnisnya secara langsung di hadapan Wagub Jatim. Beragamnya latar belakang bisnis para finalis DSC XI, mulai dari industri food & beverage, digital, kriya hingga teknologi terapan mendapat apresiasi dari Wagub Jatim.

Ketua Dewan Komisioner sekaligus Direktur Wismilak Grup Surjanto Yasaputera menuturkan kebanggaannya akan ajang DSC yang terus konsisten berjalan, bahkan di tengah tahun pandemi seperti sekarang ini.

“Potensi wirausaha Indonesia masih sangat besar. Masih banyak calon wirausahawan yang membutuhkan pembinaan serta dukungan untuk berkembang. Wirausahawan dalam skala mikro, kecil, dan menengah merupakan nyawa dari perekonomian bangsa yang harus terus kita jaga pertumbuhannya serta harus terus kita perkuat ekosistemnya,” tuturnya.

Semoga dengan adanya kolaborasi yang sinergis antara DSC dan Pemprov Jatim, salah satunya dengan platform Millenial Job Center yang diinisiasi langsung oleh Bapak Emil Dardak, semua akan dapat melihat hal-hal hebat dari wirausahawan Indonesia di tahun-tahun mendatang.

Setelah sebelumnya ajang DSC XI telah melewati tahap Inkubasi untuk 20 challengers, kini web series DSC XI akan memasuki tahap Market Challenge. Tantangan bagi wirausahawan akan diuji secara nyata melalui serangkaian studi kasus yang akan diadakan di Bandung dan Yogyakarta, tentunya dengan mengikuti sejumlah protokol kesehatan yang ketat.

Di Bandung, Market Challenge akan diadakan dengan berkolaborasi bersama Brodo, yang merupakan salah satu brand ternama fashion lokal untuk pria asal Bandung. Sedangkan di Yogyakarta, para challengers akan ditantang melakukan product campaign bersama brand legendaris berbagai produk kreatif dari Yogyakarta, Dagadu Djokdja

Dalam tahap Market Challenge ini, challengers terbaik akan bertahan dan melaju ke tahap selanjutnya, yaitu penjurian final di mana para challengers akan melakukan pitch akhir di hadapan para Dewan Komisioner yang terdiri dari Surjanto Yasaputra, Direktur Wismilak Grup; Antarina S.F. Amir, Akademisi & Direktur HighScope Indonesia; dan Helmy Yahya, CEO R66 Media, Entrepreneur & Public Speaker. (rs)

* Artikel ini telah dibaca 39 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *