Home > HEADLINE > Generasi Muda Diingatkan Soal Pentingnya Gotong Royong

Generasi Muda Diingatkan Soal Pentingnya Gotong Royong

SEMARANG[Kampusnesia] – Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Juliari P Batubara mengingatkan kalangan generasi muda jangan sampai melupakan gotong royong yang merupakan karakter Pancasila.

“Karakter manusia Indonesia adalah karakter manusia yang Pancasilais. Inti sebenarnya Pancasila adalah gotong royong,” ujar Juliari usai menjadi pembicara dalam “Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI Bersama Mahasiswa Kristiani se-Kota Semarang”, di Hotel Siliwangi Semarang, Jumat (21/9).

Menurutnya, banyak nilai dan karakter Pancasila yang semestinya tidak hanya dihayati, tetapi juga diamalkan dan diimplementasikan, khususnya kalangan generasi muda yang menjadi penerus bangsa.

“Tadi, saya mengambil contoh, sikap menghargai perbedaan, tidak memaksakan kehendak dirinya ataupun kelompoknya. Ciri khas bangsa Indonesia dari dulu adalah gotong royong,” tuturnya.

Dengan gotong royong, lanjutnya, para mahasiswa dan pelajar harus terus ditanamkan tentang nilai-nilai Pancasila, di antaranya melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan agar memiliki karakter manusia yang Pancasilais.

Legislator dari Komisi VI DPR RI yang membidangi perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, UKM, dan BUMN itu menuturkan sekarang ini bangsa Indonesia menghadapi tantangan terhadap Pancasila.

“Ada saja pihak yang mencoba mempertanyakan validitas Pancasila sebagai dasar negara. Ini merupakan tantangan bersama yang harus dihadapi bersama,” ujar Wakil Bendahara DPP PDI Perjuangan itu.

Ari panggilan akrab Juliari mengatakan generasi muda sebagai penerus bangsa harus memahami bahwa Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa Indonesia yang sudah final, karena Pancasila adalah ideologi yang menguatkan dan mempersatukan semua.

Dicontohkannya, maraknya aksi intoleran belakangan yang sangat bertentangan dengan nilai Pancasila, termasuk bermunculannya paham-paham yang mengarah kepada sikap intoleransi.

“Sosialisasi empat pilar ini sebagai salah satu upaya untuk mengikis aksi intoleran atau paham-paham yang mengarah ke intoleransi, utamanya terhadap kalangan mahasiswa dan pelajar,” tutur Ari.

Apalagi, dia menambahkan aksi dan paham-paham yang intoleran itu menyasar generasi muda, sehingga pemuda, mahasiswa dan pelajar harus dibekali kuat dengan nilai-nilai Pancasila. (aw/rs)

* Artikel ini telah dibaca 201 kali.
Kampusnesia
Media berbasis teknologi internet yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *